Sebelum
mengenal lebih jauh tentang cara menggunakan framework di PHP, kita harus
memahami lebih dulu konsep MVC. Apa
itu MVC? MVC merupakan kependekan dari Model,
View, Controller. Kali ini saya akan sedikit menjelaskan mengenai konsep
dari MVC yang merupakan dasar untuk
memahami framework di PHP.
MVC memisahkan pengembangan aplikasi berdasarkan
komponen utama yang membangun sebuah aplikasi seperti manipulasi data, user
interface dan bagian yang menjadi control aplikasi. Komponen MVC :
1. Model digunakan untuk query atau proses mengambil
data dari database.
2. View digunakan untuk tampilan user berupa html,
css, js dan data yang bersifat client.
3. Controller digunakan untuk mengatur
atau menjembatani antara model dan view juga bisa digunakan untuk mengatur alur
program.
Berikut adalah gambar dari konsep MVC :
Disini yang akan saya bahas hanya View dan
Controller saja. Kita langsung saja kepembahasan dibawah ini.
1.
BASIC
CONTROLLERS (DASAR CONTROLLER)
Daras
Controller ini adalah bagaimana cara dasar untuk dapat menjalankan controller
tersebut dengan bantuan route.
Ada yang
tau code ini?
Code di
atas adalah code dasar routing pada Laravel yang terdapat pada file web.php.
apabila di dalam fungsi Route::get(‘/’,function()
ini terdapat banyak baris, puluhan atau bahkan sampai ribuan, tentu tidak
efisien, ditambah lagi fungsi-fungsi lainnya. Maka dari itu fungsi Controlller
ini berfungsi untuk memecah sintax, bagaimana caranya agar fungsi-fungsi yang
puluhan bahkan ribuan itu kita pindah ke controller.
Code di
atas dapat diganti dengan sintak code seperti di bawah ini.
Route::get, adalah method yang
digunakan untuk menampilkan view maupun data.
Tanda’/’ ,menunjukan route yang
didefinisikan atau dibuat untuk route utama atau halaman utama.
ProfileController, adalah
nama file ataupun class controller.
Index, adalah method atau fungsi yang berada di
controller.
Setelah
itu kita buat file baru yang bernama ProfileController.php dan simpan di
App\Http\Controllers. Lalu tambahkan code seperti dibawah ini.
Pengujian
dan hasilnya :
Berikut
adalah contoh Basic Controller menggunakan Compact
Code
yang ada di web.php
Route::get, adalah method yang
digunakan untuk menampilkan view maupun data.
Tanda’/nama-saya’ ,menunjukan route yang didefinisikan
atau dibuat untuk route.
ProfileController, adalah
nama file ataupun class controller.
namaSya, adalah method atau fungsi yang berada di
controller.
Code
yang ada di ProfileController.php
return view(‘ profile’, compact(‘nama’,
‘alamat’, ‘pekerjaan’, ‘ttl’);, digunakan untuk menampilkan file
profile.blade.php. Compact disini
berfungsi untuk melakukan passing data dari controller ke view.
Buat
file baru dengan nama profile.blade.php dan simpan di resource/views.
Pengujian
dan Hasilnya :
Berikut
adalah contoh Basic Controller menggunakan Compact dan array
Code
yang ada di web.php
Route::get, adalah method yang
digunakan untuk menampilkan view maupun data.
Tanda’/data-mahasiswa’ ,menunjukan route
yang didefinisikan atau dibuat untuk route.
ProfileController, adalah
nama file ataupun class controller.
dataMahasiswa, adalah method atau fungsi
yang berada di controller.
Code
yang ada di ProfileController.php
return view(‘ profile’, compact(‘mahasiwa’);,
digunakan untuk menampilkan file data.blade.php. Compact disini berfungsi untuk melakukan passing data dari
controller ke view.
Buat
file baru dengan nama data.blade.php dan simpan di resource/views.
Pengujian
dan Hasilnya :
2.
CONTROLLER
DENGAN ROUTE PARAMETER
Sekarang
bagaimana caranya kita parsing atau mengirim parameter di controller? Berikut
contohnya :
Ini
adalah code yang ada pada file web.php
Route::get, adalah method yang
digunakan untuk menampilkan view maupun data.
Tanda’/{nama} ,menunjukan route yang didefinisikan.
{nama} adalah parameternya.
ProfileController, adalah
nama file ataupun class controller.
saya, adalah method atau fungsi yang berada di
controller.
Lalu
kita tambahkan code seperti di bawah di file ProfileController.php yang ada di
App\Http\Controllers.
Public function saya($nama), adalah
sebuah fungsi bernama profile yang menangkap sebuah parameter dengan variabel
nama.
return ‘Halo saya ‘.$nama.’ dari Kelompok 2’;,
mengembalikan nilai dari parameter nama.
Pengujian
dan Hasilnya :
3.
KOLABORASI
ANTARA VIEW DAN CONTROLLER
Setelah membahas cara kerja controller,
sekarang kita akan sedikit membahas bagaimana menggabungkan view dengan
controller. Berikut adalah contohnya :
Ini
adalah code yang ada pada file web.php
Route::get, adalah method yang
digunakan untuk menampilkan view maupun data.
Tanda’/{id}/{nama}’ ,menunjukan route yang
didefinisikan. {nama} dan {id} adalah parameternya.
ProfileController, adalah
nama file ataupun class controller.
profilesaya, adalah method atau fungsi
yang berada di controller.
Lalu
kita tambahkan code seperti di bawah di file ProfileController.php yang ada di
App\Http\Controllers.
Public function profilesaya($id, $nama), adalah
sebuah fungsi bernama profile yang menangkap sebuah parameter dengan variabel
id dan nama.
return view(‘profilesaya’, $data);, digunakan
untuk menampilkan file profilesaya.blade.php. $data disini berfungsi untuk melakukan passing data dari controller
ke view.
Buat
file baru dengan nama profilesaya.blade.php dan simpan di resource/views.
Pengujian dan Hasilnya:
Berikut sedikit ulasan tentang Dasar Controller dan View pada Laravel.
Untuk ulasan selanjutnya mengenai Laravel bisa di lihat di postingan selanjutnya
Terimakasih 😊
Untuk ulasan selanjutnya mengenai Laravel bisa di lihat di postingan selanjutnya
Terimakasih 😊
Titanium® Stainless Steel vs Titanium, T-Shirt - TiNanium.com
ReplyDeleteStainless titanium stud earrings steel suppliers of metal vs titanium is not only an excellent design but also makes use of 1xbet app aluminum, and it's titanium watch an black titanium wedding bands excellent addition to the T-Shirt.
f813h6wvixa098 anal dildo,horse dildos,sex chair,dildo,penis pumps,sex chair,couples sexy toys,Bullets And Eggs,cheap sex toys c413b8yhmwy983
ReplyDelete